Menjadi fresh graduate adalah momen yang penuh kebanggaan, namun juga diiringi perasaan campur aduk. Di satu sisi, kita merasa siap melangkah ke dunia kerja dan mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari. Di sisi lain, muncul pertanyaan besar: bagaimana menghadapi tekanan dan ekspektasi yang mungkin datang dari berbagai pihak?
Artikel ini akan membahas berbagai tantangan yang dihadapi fresh graduate dalam memasuki dunia kerja, serta strategi efektif untuk mengelola tekanan dan ekspektasi yang datang. Kita akan menjelajahi cara mencari peluang kerja yang sesuai, membangun karir, dan menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Tantangan Umum Fresh Graduate
Menjadi fresh graduate adalah momen yang penuh kebanggaan dan harapan. Namun, memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan tinggi bukanlah perjalanan yang mulus. Fresh graduate seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak selalu terbayangkan selama masa studi. Tekanan dan ekspektasi dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, teman, hingga masyarakat, juga ikut mewarnai perjalanan awal karier mereka.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tantangan umum yang dihadapi fresh graduate dan bagaimana tekanan dan ekspektasi dapat memengaruhi mereka.
Tantangan Umum Fresh Graduate
Menjadi fresh graduate di era sekarang ini bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi, beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru, hingga memenuhi ekspektasi yang tinggi dari berbagai pihak.
Berikut adalah 5 tantangan umum yang dihadapi fresh graduate dalam memasuki dunia kerja:
- Kesulitan Mencari Pekerjaan yang Sesuai: Fresh graduate seringkali menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi dan minat mereka. Persaingan yang ketat, minimnya pengalaman kerja, dan tuntutan kualifikasi yang tinggi menjadi beberapa faktor yang membuat proses pencarian pekerjaan menjadi sulit.
- Adaptasi dengan Lingkungan Kerja yang Baru: Beralih dari lingkungan kampus yang relatif santai ke lingkungan kerja yang lebih formal dan profesional bisa menjadi tantangan tersendiri bagi fresh graduate. Mereka harus belajar beradaptasi dengan budaya perusahaan, aturan, dan sistem kerja yang baru.
- Memenuhi Ekspektasi yang Tinggi: Fresh graduate seringkali dihadapkan pada ekspektasi yang tinggi dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, teman, hingga masyarakat. Mereka diharapkan untuk segera sukses dalam karier, memiliki penghasilan yang tinggi, dan menjadi sosok yang mandiri. Tekanan untuk memenuhi ekspektasi ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
- Kesenjangan antara Ekspektasi dan Realitas: Ada kesenjangan yang cukup signifikan antara ekspektasi fresh graduate dan realitas dunia kerja. Di kampus, mereka mungkin mendapatkan materi pembelajaran yang teoritis, namun di dunia kerja, mereka harus berhadapan dengan berbagai tantangan praktis dan realitas yang berbeda.
- Kurangnya Pengalaman Kerja: Minimnya pengalaman kerja menjadi salah satu kendala terbesar bagi fresh graduate dalam mencari pekerjaan. Banyak perusahaan yang menuntut calon karyawan memiliki pengalaman kerja tertentu, sehingga fresh graduate seringkali kalah bersaing dengan para pelamar yang sudah memiliki pengalaman.
Contoh Tekanan dan Ekspektasi
Tekanan dan ekspektasi dari lingkungan sekitar dapat memengaruhi fresh graduate dalam berbagai cara. Contohnya, seorang fresh graduate jurusan Teknik Informatika yang baru lulus mungkin dihadapkan pada ekspektasi dari orang tuanya untuk segera mendapatkan pekerjaan di perusahaan teknologi besar dengan gaji tinggi.
Tekanan ini bisa membuatnya merasa terbebani dan khawatir jika tidak bisa memenuhi ekspektasi tersebut. Selain itu, teman-temannya yang sudah bekerja di bidang yang berbeda mungkin juga memberikan tekanan dengan membandingkan pencapaian mereka. Hal ini dapat membuat fresh graduate merasa tidak percaya diri dan tertekan untuk mencapai kesuksesan yang sama.
Perbedaan Ekspektasi dan Realitas Dunia Kerja
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara ekspektasi fresh graduate dan realitas dunia kerja. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan ekspektasi dan realitas tersebut:
Ekspektasi Fresh Graduate | Realitas Dunia Kerja |
---|---|
Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi dan minat | Mungkin harus bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan bidang studi, setidaknya di awal karier |
Memiliki gaji tinggi dan jenjang karier yang cepat | Gaji awal mungkin tidak sesuai ekspektasi, dan jenjang karier membutuhkan waktu dan kerja keras |
Memiliki waktu luang yang banyak | Jam kerja yang panjang dan tanggung jawab yang besar dapat mengurangi waktu luang |
Mampu menerapkan semua ilmu yang dipelajari di kampus | Tidak semua ilmu yang dipelajari di kampus dapat langsung diterapkan di dunia kerja |
Dapat langsung bekerja secara mandiri dan bertanggung jawab | Mungkin harus bekerja di bawah pengawasan dan bimbingan senior |
Mengelola Tekanan dan Ekspektasi
Masa transisi dari bangku kuliah ke dunia kerja memang penuh tantangan. Fresh graduate biasanya dihadapkan pada ekspektasi tinggi dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Tekanan ini bisa muncul dari berbagai sisi, mulai dari tuntutan untuk segera berkontribusi di perusahaan, mencari pekerjaan yang sesuai, hingga memenuhi harapan keluarga untuk meraih kesuksesan.
Namun, menghadapi tekanan dan ekspektasi yang berlebihan bisa membuatmu kewalahan dan justru menghambat pencapaianmu.
Strategi Mengatasi Tekanan dan Ekspektasi
Untuk mengatasi tekanan dan ekspektasi yang berlebihan, ada beberapa strategi efektif yang bisa kamu terapkan. Strategi ini tidak hanya membantu meringankan beban mental, tetapi juga membuka jalan untuk meraih kesuksesan yang lebih bermakna.
- Mengenali Sumber Tekanan:Langkah pertama adalah mengenali dari mana tekanan itu berasal. Apakah dari diri sendiri, keluarga, teman, atau lingkungan kerja? Setelah mengetahui sumbernya, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi pola pikir atau perilaku yang memicu tekanan tersebut.
- Menentukan Batasan:Setiap orang memiliki batasan yang berbeda dalam menerima tekanan dan ekspektasi. Jangan takut untuk menetapkan batasan yang sehat. Bersikap tegas dalam menolak permintaan yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kemampuanmu.
- Fokus pada Proses, Bukan Hasil:Alih-alih terobsesi dengan hasil akhir, fokuslah pada proses belajar dan pengembangan diri. Nikmati perjalananmu, pelajari hal baru, dan rayakan setiap kemajuan yang kamu capai. Kesuksesan akan datang dengan sendirinya.
Teknik Manajemen Stres
Manajemen stres merupakan teknik yang penting untuk menghadapi ekspektasi tinggi. Dengan mengelola stres dengan baik, kamu dapat meningkatkan fokus, produktivitas, dan kesejahteraan mental.
- Teknik Relaksasi:Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu meredakan ketegangan dan menenangkan pikiran. Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk melakukan teknik relaksasi yang kamu sukai.
- Olahraga:Olahraga terbukti efektif dalam mengurangi stres dan meningkatkan mood. Pilih jenis olahraga yang kamu sukai dan lakukan secara rutin, minimal 30 menit dalam seminggu.
- Istirahat yang Cukup:Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Pastikan kamu tidur minimal 7-8 jam setiap malam.
- Diet Sehat:Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang dapat membantu meningkatkan energi dan konsentrasi. Hindari makanan olahan, minuman manis, dan kafein berlebihan.
- Mencari Dukungan:Berbicara dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau mentor dapat membantu meringankan beban dan mendapatkan perspektif baru. Jangan ragu untuk mencari dukungan ketika kamu merasa kewalahan.
Mengubah Ekspektasi Negatif Menjadi Motivasi Positif
Ekspektasi negatif dapat menjadi penghambat, namun kamu bisa mengubahnya menjadi motivasi positif dengan cara berikut:
- Reframing Negatif Menjadi Positif:Alih-alih melihat ekspektasi negatif sebagai beban, coba pandang sebagai tantangan yang bisa kamu lalui. Gunakan tekanan tersebut sebagai dorongan untuk berinovasi dan berkembang.
- Fokus pada Kemampuan Diri:Ingatlah bahwa kamu memiliki kemampuan dan potensi yang unik. Fokus pada kekuatan dan keterampilan yang kamu miliki, dan percaya bahwa kamu mampu mencapai apa yang kamu inginkan.
- Menentukan Target yang Realistis:Jangan terburu-buru untuk mencapai kesuksesan instan. Tetapkan target yang realistis dan terukur, dan rayakan setiap kemajuan yang kamu capai.
Mencari Kesempatan dan Membangun Karir
Menjadi fresh graduate adalah momen yang penuh dengan harapan dan juga tantangan. Di satu sisi, kamu memiliki semangat baru dan segudang pengetahuan yang ingin kamu terapkan di dunia kerja. Di sisi lain, kamu juga dihadapkan pada persaingan yang ketat dan ekspektasi tinggi dari perusahaan.
Untuk meraih kesuksesan di awal karir, penting bagi fresh graduate untuk mencari peluang kerja yang tepat dan membangun jaringan profesional yang kuat.
Tips Efektif Mencari Peluang Kerja
Mencari kerja bisa terasa melelahkan, tapi jangan khawatir! Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk mempermudah prosesnya:
- Tentukan minat dan keahlianmu.Apa yang kamu sukai? Apa yang kamu kuasai? Jawabannya akan membantumu menentukan bidang pekerjaan yang tepat. Misalnya, jika kamu suka menulis dan punya keahlian di bidang komunikasi, kamu bisa mempertimbangkan untuk menjadi jurnalis, penulis konten, atau copywriter.
- Manfaatkan platform pencarian kerja.Ada banyak platform pencarian kerja online seperti Jobstreet, Indeed, LinkedIn, dan lainnya. Manfaatkan fitur-fitur yang tersedia untuk menyaring lowongan berdasarkan minat dan keahlianmu.
- Bergabunglah dengan komunitas profesional.Bergabunglah dengan komunitas profesional di bidang yang kamu minati. Di sana, kamu bisa mendapatkan informasi terkini tentang peluang kerja, membangun networking, dan belajar dari pengalaman orang lain.
- Jangan segan untuk melamar pekerjaan yang "di luar zona nyaman".Terkadang, pekerjaan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan minatmu justru bisa membuka peluang baru dan membantu kamu mengembangkan skill yang kamu butuhkan.
- Persiapkan diri untuk interview.Latih kemampuan komunikasi dan presentasimu. Pelajari juga tentang perusahaan yang kamu lamar dan persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum.
Membangun Jaringan Profesional
Jaringan profesional sangat penting untuk membangun karir yang sukses. Kamu bisa membangun networking dengan cara:
- Berpartisipasi dalam acara profesional.Hadiri seminar, workshop, dan konferensi di bidang yang kamu minati. Di sana, kamu bisa bertemu dengan orang-orang berpengalaman dan membangun koneksi.
- Manfaatkan media sosial profesional.LinkedIn adalah platform yang tepat untuk membangun networking profesional. Buatlah profil yang menarik dan aktiflah berinteraksi dengan orang-orang di bidang yang kamu minati.
- Bergabung dengan alumni association.Alumni association bisa menjadi tempat yang baik untuk mendapatkan informasi tentang peluang kerja dan membangun networking dengan orang-orang yang memiliki latar belakang yang sama.
- Jangan ragu untuk menghubungi orang yang kamu kagumi.Kirim pesan atau email untuk menanyakan tentang pengalaman mereka di bidang yang kamu minati. Siapa tahu, mereka bisa memberikan nasihat berharga.
Pengembangan Diri untuk Meningkatkan Kompetensi
Dunia kerja terus berkembang, sehingga penting bagi fresh graduate untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
- Ikuti kursus dan pelatihan.Ada banyak kursus dan pelatihan online maupun offline yang bisa membantu kamu meningkatkan skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Pilihlah program yang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu.
- Baca buku dan artikel.Tetaplah update dengan perkembangan terkini di bidang yang kamu minati. Bacalah buku, artikel, dan blog yang relevan dengan pekerjaanmu.
- Manfaatkan platform online learning.Platform seperti Coursera, Udemy, dan EdX menawarkan berbagai macam program belajar online dengan harga yang terjangkau.
- Ikuti program magang.Program magang bisa memberikan pengalaman kerja yang berharga dan membantumu membangun networking. Carilah program magang yang sesuai dengan minat dan keahlianmu.
- Bergabung dengan komunitas belajar.Bergabunglah dengan komunitas belajar di bidang yang kamu minati. Di sana, kamu bisa berdiskusi, belajar dari pengalaman orang lain, dan mendapatkan motivasi untuk terus belajar.
Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan Kerja
Masa transisi dari dunia kampus ke dunia kerja bisa dibilang cukup menantang, lho. Bayangkan, kamu sudah terbiasa dengan lingkungan perkuliahan yang relatif santai dan fokus pada pembelajaran akademis. Tapi, saat memasuki dunia kerja, kamu akan dihadapkan pada budaya kerja yang berbeda, target yang harus dicapai, dan dinamika tim yang baru.
Nah, gimana caranya supaya kamu bisa beradaptasi dengan cepat dan lancar?
Membandingkan Budaya Kerja di Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja
Perbedaan paling mencolok antara budaya kerja di perguruan tinggi dan di dunia kerja terletak pada fokus dan tujuannya. Di perguruan tinggi, fokus utamanya adalah pembelajaran dan pengembangan diri, sedangkan di dunia kerja, fokusnya adalah pada produktivitas dan pencapaian target perusahaan.
Berikut tabel yang membandingkan budaya kerja di kedua lingkungan tersebut:
Aspek | Perguruan Tinggi | Dunia Kerja |
---|---|---|
Fokus | Pembelajaran dan pengembangan diri | Produktivitas dan pencapaian target perusahaan |
Struktur | Relatif fleksibel, banyak ruang untuk eksplorasi | Struktur organisasi yang jelas, hierarki yang terdefinisi |
Penilaian | Berbasis akademis, seperti nilai ujian dan tugas | Berbasis kinerja, seperti target penjualan, proyek yang diselesaikan, dan kontribusi terhadap perusahaan |
Komunikasi | Formal dan informal, fokus pada pembelajaran | Formal dan profesional, fokus pada penyampaian informasi dan hasil kerja |
Menyesuaikan Diri dengan Budaya Kerja yang Berbeda
Nah, sekarang gimana caranya agar kamu bisa menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang berbeda? Simak tips berikut:
- Pelajari budaya perusahaan:Sebelum kamu mulai bekerja, luangkan waktu untuk mempelajari budaya perusahaan, nilai-nilai, dan harapannya. Kamu bisa mendapatkan informasi ini dari website perusahaan, brosur, atau bertanya kepada karyawan yang sudah bekerja di sana.
- Tanyakan dan berdiskusi:Jangan sungkan untuk bertanya kepada rekan kerja dan atasan tentang hal-hal yang belum kamu mengerti.
Ini akan membantu kamu memahami budaya kerja dan bagaimana cara berinteraksi dengan orang-orang di perusahaan.
- Perhatikan dan amati:Perhatikan bagaimana rekan kerja kamu berinteraksi satu sama lain, bagaimana mereka menyelesaikan tugas, dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan atasan. Ini akan memberikan kamu gambaran tentang budaya kerja di perusahaan dan membantu kamu menyesuaikan diri.
- Bersikap proaktif:Jangan hanya menunggu instruksi, tapi cobalah untuk mengambil inisiatif dan menunjukkan antusiasme kamu untuk belajar dan berkontribusi.
- Tetap profesional:Berpakaian dan bersikaplah profesional saat bekerja. Hindari bergosip atau terlibat dalam perilaku yang tidak profesional.
Membangun Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk sukses di dunia kerja. Berikut beberapa tips untuk membangun komunikasi yang efektif dengan rekan kerja dan atasan:
- Aktif mendengarkan:Saat berkomunikasi, fokuslah untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Tunjukkan bahwa kamu memperhatikan dengan mengangguk, membuat kontak mata, dan mengajukan pertanyaan yang relevan.
- Komunikasi yang jelas dan ringkas:Sampaikan pesan kamu dengan jelas dan ringkas. Hindari menggunakan bahasa yang terlalu rumit atau jargon yang tidak dipahami oleh semua orang.
- Hormati pendapat orang lain:Meskipun kamu memiliki pendapat yang berbeda, hormatilah pendapat orang lain. Berdiskusilah dengan sopan dan santun.
- Berikan umpan balik yang konstruktif:Berikan umpan balik yang konstruktif kepada rekan kerja dan atasan kamu. Berikan saran yang membangun dan fokus pada solusi.
- Jujur dan terbuka:Jangan takut untuk jujur dan terbuka kepada rekan kerja dan atasan kamu.
Jika kamu mengalami kesulitan, beritahukan mereka agar mereka bisa membantu kamu.
Menemukan Keseimbangan
Menjadi fresh graduate adalah momen yang mengasyikkan sekaligus menegangkan. Di satu sisi, kamu siap melangkah ke dunia profesional dan menerapkan ilmu yang telah kamu pelajari. Di sisi lain, tekanan dan ekspektasi yang tinggi bisa membuatmu merasa kewalahan. Menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional adalah kunci untuk menghadapi masa transisi ini dengan sukses.
Tiga Cara Menyeimbangkan Kehidupan Pribadi dan Profesional
Menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional sebagai fresh graduate bisa menjadi tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat, kamu dapat mencapai keseimbangan yang sehat. Berikut tiga cara yang dapat kamu terapkan:
- Tetapkan Batasan yang Jelas:Penting untuk memiliki batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Misalnya, hindari mengecek email pekerjaan di luar jam kerja atau membalas pesan kantor di akhir pekan. Dengan batasan yang jelas, kamu dapat menjaga waktu untuk diri sendiri, keluarga, dan hobi, sehingga kamu tidak merasa terbebani oleh pekerjaan.
- Prioritaskan Tugas:Jangan mencoba melakukan semuanya sekaligus. Prioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan mendesak, dan jangan takut untuk mengatakan "tidak" pada permintaan yang tidak perlu. Dengan memprioritaskan, kamu dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang penting dan menghindari kelelahan.
- Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri:Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Melakukan hobi, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama orang tersayang dapat membantu kamu melepaskan stres dan menjaga keseimbangan mental. Luangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai agar kamu dapat kembali bekerja dengan energi penuh.
Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Tekanan dan ekspektasi dunia kerja dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan di tengah hiruk pikuk kehidupan profesional:
- Istirahat yang Cukup:Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Usahakan untuk tidur minimal 7-8 jam per malam agar tubuh dan pikiran dapat beristirahat dan pulih.
- Makan Sehat:Konsumsi makanan bergizi seimbang dapat meningkatkan energi dan konsentrasi. Hindari makanan cepat saji dan minuman manis yang dapat membuat kamu lemas dan mudah stres.
- Berolahraga Secara Teratur:Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Carilah aktivitas fisik yang kamu sukai, seperti jogging, berenang, atau yoga, dan luangkan waktu untuk berolahraga secara teratur.
- Bermeditasi atau Melakukan Teknik Relaksasi:Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan fokus. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk melakukan teknik relaksasi yang kamu sukai.
Menemukan Makna dan Tujuan dalam Karier
Menemukan makna dan tujuan dalam karier adalah hal yang penting untuk kepuasan dan motivasi kerja. Berikut beberapa tips untuk menemukan makna dan tujuan dalam karier:
- Refleksikan Nilai-nilai dan Minat:Luangkan waktu untuk merenungkan nilai-nilai dan minat yang kamu miliki. Apa yang penting bagi kamu dalam hidup? Apa yang membuatmu merasa bahagia dan termotivasi? Dengan memahami nilai-nilai dan minat, kamu dapat memilih karier yang selaras dengan dirimu.
- Cari Mentor atau Role Model:Berbicaralah dengan orang-orang yang telah sukses dalam bidang yang kamu minati. Mintalah nasihat dan bimbingan mereka tentang cara mencapai tujuan dan menemukan makna dalam karier.
- Bergabung dengan Organisasi atau Komunitas:Bergabung dengan organisasi atau komunitas yang selaras dengan minat dan nilai-nilai kamu dapat membantu kamu menemukan koneksi dan peluang baru. Kamu juga dapat belajar dari pengalaman orang lain dan mendapatkan inspirasi untuk mencapai tujuan karier.
- Tetap Terbuka terhadap Peluang Baru:Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman. Terbuka terhadap peluang baru dapat membantu kamu menemukan passion dan makna baru dalam karier.
Penutup
Menjadi fresh graduate memang penuh tantangan, namun dengan strategi yang tepat dan mental yang kuat, kita dapat melewati tekanan dan ekspektasi yang ada. Ingatlah bahwa perjalanan karir adalah proses belajar yang berkelanjutan. Dengan fokus pada pengembangan diri, membangun jaringan profesional, dan menjaga keseimbangan hidup, kita dapat meraih kesuksesan dan menemukan makna dalam karir yang kita pilih.
Jawaban untuk Pertanyaan Umum
Bagaimana mengatasi rasa takut gagal sebagai fresh graduate?
Rasa takut gagal adalah hal yang wajar. Cobalah untuk mengubah perspektif: anggap kegagalan sebagai kesempatan belajar. Setiap pengalaman, baik sukses maupun gagal, akan membantu kita berkembang.
Apa yang harus dilakukan jika merasa tidak sesuai dengan pekerjaan pertama?
Jika merasa tidak sesuai, jangan ragu untuk mencari pengalaman baru. Pekerjaan pertama adalah batu loncatan untuk memahami dunia kerja dan menemukan passion Anda.
Bagaimana cara menghadapi atasan yang terlalu menuntut?
Komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci. Jelaskan kesulitan yang dihadapi dengan sopan dan profesional. Jika perlu, cari mentor atau senior untuk membantu.
Komentar
Posting Komentar